Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Warga Korsel Tak Banyak Tahu Indonesia Kecuali Bali
Minggu, 5 Juni 2016,
15:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Seoul. Banyak warga Korea Selatan yang ternyata belum banyak tahu Indonesia kecuali Bali dan tidak tahu letak Candi Borobudur.
"Orang Korea belum banyak yang tahu Indonesia selain Bali! Kami bahkan tidak tahu Borobudur? Ada di mana? Apa menariknya?" kata Mr Hong Ki Jung, Vice Chairman of Mode Tour, yang dibenarkan Mr Kim Jin Young, Manager of Mode Tour dan Mr Yoon Ju Young, Deputy Manager Mode Tour, dalam pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Seoul, Korea Selatan, Jumat (3/6/2016).
Statemen yang sama juga keluar dari Mr Kim Jim Kook Presiden Hana Tour dan Mr KimChang Hum, GM Hana Tour. Karena itu, Menpar Arief Yahya, Deputi I Gde Pitana, Dubes John Prasetio, Wakil Dubes Cecep Herawan, Asdep Vincensus Jemadu yang berada di ruangan itu hanya bisa bengong.
Menpar bertemu sekitar 12 perusahaan tour agency dan tour operatorKorsel. Dua di antaranya Hana Tour yang memiliki market share hampir 20 persen dari outbond Korea yang hampir 20 juta itu. Satu lagi Modetour International yang mengelola 1,8 juta wisatawan dari Korea keluar dari negara.
Lalu apa solusi menurut mereka? Dua perusahaan terbesar di Korea itu punya saran yang sama, Familiarization Trip atau Famtrip! "Ajak para tour travel, jurnalis, atau media, penulis, Korea berjalan-jalan ke berbagai destinasi yang ada di Indonesia, termasuk Borobudur, dan 10 destinasi baru yang sudah siap dipasarkan," ungkap Mr Kim Chang Hun.
Menurut Kim Chung, selain Bali yang sudah terdengar di Korea adalah Batam-Bintan di Provinsi Kepulauan Riau. "Tidak ada cara yang lain, kecuali promosi dan marketing! Melalui berbagai media dan event di Korea," ungkapnya. Dia memberi contoh Taiwan, yang saat ini semakin gencar berpromosi di Korea. Dia berharap ke depan Wonderful Indonesia bisa joint promotion dengan mereka.
Kritik lain adalah harga paket wisata ke Indonesia yang terlalu mahal. "Ke Honolulu Hawai di Pacific sana jauh lebih murah dibandingkan ke Bali. Begitu pun ke Thailand, Filipina dan Kamboja. Karena Korean Air dan Garuda Indonesia yang terbang ke Korea juga belum masih full service, belum ada penerbangan LCC, low cost carrier yang membuat harga paket lebih murah," keluh Mr Hong Ki Jung.
Dia juga menyarankan agar Indonesia punya kantor perwakilan di Seoul, bukan di Busan, kota kedua Korea. Lalu jurus yang bisa membuat lebih booming, kata mereka adalah membuat film dengan artis populer dari Korea dengan mengambil setting di Destinasi wisata di Indonesia. "Salah satu kunci sukses Korea adalah film itu."
Menpar Arief Yahya mendengar dengan saksama keluhan mereka. "Oke saya sudah catat, ada tigahal yang harus ditindaklanjuti," ungkap Arief Yahya.Pertama, solusi untuk kemahalan adalah segera membuka LCC, penerbangan murah dari Seoul ke Indonesia. Bisa via Bali, Jakarta atau Manado. Ini akan ditindaklanjuti dengan Jeju Air, Jin Air dan Lion Air sebagai maskapai nasional yang bisa joint.
Kedua, membuat paket dengan menjadikan Singapura sebagai hub untuk destinasi Batam-Bintan. Bali sebagai hub pariwisata untuk didistribusikan ke banyak tempat lain di Indonesia. Dan Jakarta sebagai hub untuk bisnis. Filipina yang tinggal 1 jam menuju Manado juga bisa dijadikan hub. "Paket ini juga akan lebih kompetitif, dan kami tidak ada masalah dengan Singapore-Batam-Bintan," ungkap dia.
Ketiga adalah joint marketing, atau marketing activities, seperti FamTrip. Ini akan segera dilakukan untuk memperkenalkan ke jurnalis, tour operator, tour agency, agar mereka memiliki gambaran dan pengalaman tentang destinasi Indonesia. "Tiga jurus itulah yang akan dipakai untuk menggenjot pasar Korea," jelas Arief Yahya, yang juga didampingi Asnawi Bahar, Ketua ASITA. [bbn/inilah/psk]
Berita Premium
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025