Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Berawal Dari Penggandaan Uang
BERITABALI.COM, BULELENG.
Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Putu Suaka (45) terhadap pasangan suami istri Kadek Suara dan Luh Sukesi di Dusun Tingkih Kerep, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng, Sabtu (5/4) direkonstruksikan di Mapolres Buleleng. Rekonstruksi pembunuhan pasutri Jineng Dalem yang dipimpin Kaurbinops Sat Reskrim Polres Buleleng, Iptu. Wayan Parwata berlangsung hampir tiga jam dengan menghadirkan pelaku utama pembunuhan Putu Suaka dan sejumlah saksi yang terkait peristiwa tersebut, sementara korban Kadek Suara dan Luh Sukesi diperankan anggota Sat Reskrim Polres Buleleng.
“Kita melakukan rekontruksi ini untuk memperjelas hasil penyidikan yang telah dilakukan dengan menghadirkan tersangka dan rekontruksi ini sengaja kita gelar tidak di tkp untuk menghindari hal-hal yang kita tidak inginkan, sebab keluarga korban masih dendam terhadap tersangka,” ungkap Perwira Humas Polres Buleleng, Kompol. Khaidar Latief. Dari 32 adegan dalam rekontruksi pembunuhan pasutri Kadek Suara dan Luh Sukesi berkembang menjadi 37 adegan. "Ada beberapa tambahan dalam adegan pembunuhan itu, sehingga dari 32 adegan yang direncanakan, menjadi bertambah,” ujar Khaidar Latief.
Dalam proses rekonstruksi tersebut terungkap, tersangka Putu Suaka terlibat perbincangan dengan kedua korban Kadek Suara dan Luh Sukesi, awalnya tersangka mengajak kedua korban untuk bisnis jual beli rambutan, lantaran dijawab tidak punya modal, tersangka mengalihkan pembicaraan untuk menggandakan uang yang kemudian disetujui kedua korban. Tiba di hari perencanaan untuk menggandakan uang, tersangka Putu Suara telah menyiapkan bubuk portas di saku jaketnya, sedangkan kedua korban juga telah menyiapkan uang yang digandakan ternasuk perhiasan serta banten (sarana sembahyang,red) termasuk tiga botol minuman suplemen.
“Saya langsung bertemu dengan Suara dan Sukesi, setelah berbincang-bincang, Suara mengeluarkan uang dari tas pinggang dan Sukesi meletakan perhiasan emas diatas uang tersebut, sebab uangnya kurang dari kesepakatan,” ungkap Suaka saat Rekontruksi. Kedua korban selanjutnya disuruh menunggu di ruang tamu rumah korban dan tersangka Suaka mencampur minuman suplemen dengan serbuk portas dan mengocoknya. Lalu membawa ke ruang tamu dan menyuruh kedua korban untuk menghabiskan minuman tersebut, hingga kemudian kedua korbannya tewas dan tersangka Suaka mengambil uang bersama perhiasan dan selanjutnya melarikan diri.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
