Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Anak-anak di Desa Keramas Dibekali Penguatan Budaya dan Agama Hindu di Pasraman Kilat

Senin, 17 November 2025, 12:28 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/Anak-anak di Desa Keramas Dibekali Penguatan Budaya dan Agama Hindu di Pasraman Kilat.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Desa Adat Keramas, Kecamatan Blahbatuh menggelar pasraman kilat untuk memperkuat budaya dan agama Hindu bagi anak-anak di wilayah tersebut. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pasraman Gunamanta Widya Dharma ini diikuti 36 peserta dari sekolah dasar di Desa Adat Keramas.

Pasraman kilat berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat 14 November hingga Minggu 16 November 2025. Seluruh peserta mengikuti pendidikan nonformal yang dikemas dengan pelatihan langsung, berlangsung di Wantilan Pura Puseh.

Anak-anak berpakaian adat dibekali berbagai materi oleh acarya dan pemateri dari Penyuluh Agama Hindu Kabupaten Gianyar serta praktisi desa setempat. Materi yang diberikan meliputi pengenalan Panca Sraddha, Budi Pekerti, Tri Hita Karana, Panca Yadnya, Tata Kramaning Sembah (doa sehari-hari), Yoga Asana, hingga keterampilan Hindu seperti membuat alat-alat upacara.

Bandesa Adat Keramas, I Nyoman Puja Waisnawa, mengatakan program pasraman ini merupakan amanat dari Pemerintah Provinsi Bali melalui program APBD Berencana Semesta yang digulirkan Gubernur Bali Wayan Koster sejak empat tahun lalu. Program ini kemudian diimplementasikan oleh desa adat sebagai agenda tahunan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat budaya dan agama Hindu Bali, terutama kepada anak-anak, yang merupakan generasi alfa, yang lebih dominan bermain dengan gadget,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kekhawatiran terhadap eksistensi budaya dan agama Hindu Bali ke depan menjadi alasan penting bagi prajuru Desa Adat Keramas untuk secara rutin menyelenggarakan pasraman kilat. Peserta yang merupakan anak-anak SD dipandang sebagai generasi penerus pelestarian budaya.

“Sehingga, mereka ini merupakan fondasi bagi desa adat dalam mengajegkan budaya dan agama Hindu Bali,” jelas dia.

Menurutnya, di era saat ini langkah konkret pelestarian budaya melalui program pasraman sangat penting dilakukan.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami