Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Air Kolam Pura Tirta Empul Meluap, Aktivitas Melukat Sempat Dihentikan
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Rabu (12/11) siang, menyebabkan air di sisi barat kawasan Pura Tirta Empul meluap hingga membanjiri area kolam suci tempat umat melaksanakan ritual penglukatan.
Sekitar pukul 13.52 WITA, air kolam bahkan sempat berubah warna menjadi kecoklatan. Akibat melubernya air tersebut, aktivitas melukat untuk sementara dihentikan demi menjaga keselamatan para pengunjung dan pemedek.
Pantauan di lokasi menunjukkan, air kolam yang biasanya jernih tampak keruh akibat campuran air hujan dan aliran dari perbukitan di sekitar pura. Sejumlah petugas pura bersama warga setempat terlihat berupaya mengalirkan air keluar dari area pemandian agar tidak merendam bagian tengah kolam suci.
“Air datang cukup deras dari arah barat setelah hujan lebat sejak pagi. Kolam utama sampai meluap ke pelataran, jadi sementara tidak ada yang melukat,” ujar salah satu pengempon pura, I Wayan Sudarma, saat ditemui di lokasi.
Ia menambahkan, kondisi seperti ini jarang terjadi dan biasanya air akan kembali normal beberapa jam setelah hujan reda. Beberapa menit kemudian, atau sekitar pukul 16.54 Wita, air kolam mulai menunjukkan tanda-tanda normal. Warna air yang semula kecoklatan perlahan kembali jernih. Selanjutnya, sore itu juga, kolam dibuka kembali untuk pengunjung.
Pura Tirta Empul dikenal sebagai salah satu pura terbesar dan paling terkenal di Bali. Setiap harinya, tempat suci ini selalu ramai dikunjungi umat Hindu dari berbagai daerah maupun wisatawan mancanegara yang datang untuk melakukan ritual pembersihan diri secara spiritual atau melukat.
Pura yang terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, ini dibangun pada masa Raja Candra Bhaya Singha Warmadewa sekitar abad ke-10 Masehi, tepatnya tahun 962 Masehi. Nama Tirta Empul berarti “air yang menyembur keluar dari tanah,” merujuk pada sumber mata air alami di dalam kompleks pura yang dipercaya memiliki kekuatan suci untuk menyucikan jasmani dan rohani.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Gianyar
Berita Terpopuler
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 4040 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 3506 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 3485 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 3262 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem