Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Tajikistan Geger Rusia Tangkap Pelaku Penembakan di Moskow
BERITABALI.COM, DUNIA.
Publik Tajikistan geger usai Rusia mengidentifikasi empat pelaku penembakan massal di Moskow, Rusia, yang ditangkap merupakan warga negaranya.
Kabar tersebut membuat publik negara bekas Uni Soviet itu khawatir akan berdampak pada kehidupan bermasyarakat.
"Ini adalah tragedi besar bagi negara kami," ucap seorang seniman Daniel Rustamov kepada AFP di ibu kota Dushanbe, pada Selasa (26/3).
Rustamov khawatir akan warga Tajikistan yang tinggal di Rusia berpotensi mendapatkan tindakan diskriminatif imbas peristiwa tersebut.
Terlebih, sekitar satu juta warga Tajikistan melakukan perjalanan ke Rusia hampir setiap tahunnya untuk berbagai hal.
Pasalnya, tersangka yang terlibat pada penembakan massal itu terafiliasi dalam Negara Islam Khorasan (ISIS-K) yang bercabang di Afghanistan timur.
Menjadi kambing hitam aksi teror
Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menyampaikan pernyataannya bahwa ia mendukung Rusia dalam upayanya memerangi terorisme.
"Rakyat Tajik mendukung persaudaraan (dengan) rakyat Rusia, teroris tidak memiliki kewarganegaraan" ucap Rahmon dalam sebuah pesan resmi yang disiarkan oleh media Tajikistan.
Rahmon juga menyoroti bahwa negaranya kerap menjadi kambing hitam karena keterlibatan dari kelompok radikal itu. Namun, ia menegaskan bahwa Tajikistan telah mengambil tindakan untuk menindak tegas fundamentalisme agama, seperti larangan bagi perempuan yang mengenakan hijab.
Pemerintah Tajikistan telah berkomitmen untuk memerangi kelompok jihad yang diklaim sebagai ISIS usai Taliban berkuasa di Afghanistan pada 2021. Mereka khawatir pengaruh ideologi radikalnya dapat mengancam kedaulatan Tajikistan.
Meskipun begitu, Rahmon tak menutup mata bahwa sejumlah 2.300 warga negaranya telah bergabung dengan ISIS sejak 2015.
"Selama tiga tahun terakhir, 24 warga kami telah melakukan aksi teroris di 10 negara," ujarnya.
Dushanbe juga pernah menyoroti terdapat peningkatan aktivitas jihadis di sepanjang 1.375 kilometer perbatasannya dengan Afghanistan.
Tahun lalu, otoritas Tajikistan mengumumkan bahwa mereka telah menembak mati lima tersangka yang diduga berasal dari kelompok Jamaat Ansarullah di perbatasan Afghanistan. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 4040 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 3506 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 3485 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 3262 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem