Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Rusia Ingatkan NATO Terlibat Perang Jika Bantu Jet F-16 ke Ukraina

Senin, 22 Mei 2023, 22:14 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia Ingatkan NATO Terlibat Perang Jika Bantu Jet F-16 ke Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia menyatakan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina dari sejumlah negara Barat akan memicu pertanyaan keterlibatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di perang yang berlangsung lebih dari setahun.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan tak ada fasilitas untuk mengoperasikan jet tempur itu di Ukraina.

"Jumlah pilot dan petugas yang merawat jet itu juga tidak ada," kata Antonov dalam pernyataan resmi pada Senin (22/5), seperti dikutip Reuters.

Ia kemudian berujar, "Apa yang terjadi jika jet tempur Amerika lepas dari dari NATO, dikendalikan 'relawan' asing?"

Pernyataan Antonov muncul usai Presiden AS Joe Biden memberikan dukungan dengan program pelatihan pilot F-16 bagi Ukraina.

F-16 dianggap sebagai jet tempur dengan sistem persenjataan yang memiliki kinerja tinggi, mampu menjangkau hingga 860 kilometer.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky berjanji ke Biden tak menggunakan jet tempur tersebut untuk menyerang wilayah Rusia.

Antonov juga menyinggung konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 yang menyudutkan Rusia. Pertemuan itu berlangsung pada 20-21 Mei di Hiroshima, Jepang.

"Washington sepenuhnya menundukkan anggota G7 ke kebijakannya sendiri terkait konflik di Ukraina," ujar dia.

Di KTT itu, negara anggota G7 mengindikasikan dukungan panjang bagi Ukraina. Zelensky, yang turut hadir dalam pertemuan, percaya diri Barat akan mengirim F-16.

Beberapa negara Eropa memiliki persediaan F-16 buatan AS, termasuk Inggris dan Belanda.

Pekan lalu, kedua negara itu dilaporkan membangun koalisi internasional untuk membantu Ukraina membeli jet tempur F-16.

Di kesempatan kali ini, Antonov juga menyinggung serangan Ukraina di Semenanjung Crimea. Menurut dia, setiap gempuran akan mendapat balasan.

"Ini penting bahwa Amerika Serikat harus berhati-hati dengan respons Rusia," kata dia lagi.

Selama ini, Ukraina memang secara intensif menargetkan Semenanjung Crimea, wilayah yang dianeksasi Rusia sejak 2014.(sumber: cnnindonesia.com)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami