Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Rusia Ingatkan NATO Terlibat Perang Jika Bantu Jet F-16 ke Ukraina
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rusia menyatakan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina dari sejumlah negara Barat akan memicu pertanyaan keterlibatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di perang yang berlangsung lebih dari setahun.
Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan tak ada fasilitas untuk mengoperasikan jet tempur itu di Ukraina.
"Jumlah pilot dan petugas yang merawat jet itu juga tidak ada," kata Antonov dalam pernyataan resmi pada Senin (22/5), seperti dikutip Reuters.
Ia kemudian berujar, "Apa yang terjadi jika jet tempur Amerika lepas dari dari NATO, dikendalikan 'relawan' asing?"
Pernyataan Antonov muncul usai Presiden AS Joe Biden memberikan dukungan dengan program pelatihan pilot F-16 bagi Ukraina.
F-16 dianggap sebagai jet tempur dengan sistem persenjataan yang memiliki kinerja tinggi, mampu menjangkau hingga 860 kilometer.
Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky berjanji ke Biden tak menggunakan jet tempur tersebut untuk menyerang wilayah Rusia.
Antonov juga menyinggung konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 yang menyudutkan Rusia. Pertemuan itu berlangsung pada 20-21 Mei di Hiroshima, Jepang.
"Washington sepenuhnya menundukkan anggota G7 ke kebijakannya sendiri terkait konflik di Ukraina," ujar dia.
Di KTT itu, negara anggota G7 mengindikasikan dukungan panjang bagi Ukraina. Zelensky, yang turut hadir dalam pertemuan, percaya diri Barat akan mengirim F-16.
Beberapa negara Eropa memiliki persediaan F-16 buatan AS, termasuk Inggris dan Belanda.
Pekan lalu, kedua negara itu dilaporkan membangun koalisi internasional untuk membantu Ukraina membeli jet tempur F-16.
Di kesempatan kali ini, Antonov juga menyinggung serangan Ukraina di Semenanjung Crimea. Menurut dia, setiap gempuran akan mendapat balasan.
"Ini penting bahwa Amerika Serikat harus berhati-hati dengan respons Rusia," kata dia lagi.
Selama ini, Ukraina memang secara intensif menargetkan Semenanjung Crimea, wilayah yang dianeksasi Rusia sejak 2014.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9209 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7169 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem