search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anak Kurang Mampu di Buleleng Dilatih Kembangkan Produk Susu Kedelai
Sabtu, 31 Desember 2022, 19:07 WITA Follow
image

beritabali/ist/Anak Kurang Mampu di Buleleng Dilatih Kembangkan Produk Susu Kedelai.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Tim Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa mendampingi anak-anak kurang mampu yang bernaung pada Yayasan Ananda Seva Dharma, di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan –Singaraja dalam mengembangkan produk susu berbahan dasar kedelai dan jagung. 

Pendampingan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan memanfaatkan bahan lokal. 

“Susu kacang mengandung nutrisi yg tinggi, protein, karbohidrat, lemak dan beberapa mineral. Susu kacang kedele dan susu jagung manis dapat sebagai minuman fungsional, dapat menggantikan susu sapi bagi yang intoleran terhadap susu sapi,” kata Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, STP., M.Si., selaku Ketu Tim Dosen di dampingi anggota tim Ir. I Made Kawan, MP., Ir. I Gusti Made Arjana, MP., dan Ir. Luh Suariani, MS disela-sela pelatihan di Buleleng pada Kamis (29/12).

Menurut pengelola Yayasan Ananda Seva Dharma, I Ketut Somiyasi, anak-anak sangat perlu diberi keterampilan membuat susu dari kacang-kacangan, agar mereka dapat menjual produk susu kacang-kacangan ini sebagai salah satu kegiatan kewirausahaan.

Ketut Somiyasi mengungkapkan bahwa anak-anak kurang mampu di Yayasan Ananda Seva Dharma telah banyak memiliki keterampilan dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Ikon produk pertanian mereka beri nama Bionic. 

Di bidang pertanian, mereka membuat pupuk organik dengan proses fermentasi. Mereka juga untuk pemeliharaan ternak kambing mereka memberikan pakan yang sudah difermentasi, dari hasil-hasil tanaman di sekitarnya.  

“Anak-anak juga sudah terlatih dalam mengolah hasil pertanian menjadi beberapa produk yang diawetkan dan diolah menjadi produk pangan. Proses pengawetan yang telah dilakukan adalah membuat teh rosella, dan pengawetan cabe menjadi bubuk cabai,” jelas Somiyasi.  

Bahkan mereka telah bisa memasarkan produk mereka di pasar-pasar terdekat dan membuat sesuai pesanan. Pengolahan pangan membuat produk roti-rotian, beberapa jenis minuman juga telah mereka kuasai.  Namun anak-anak belum pernah membuat susu kedelai dan susu jagung manis.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami