Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Mengenal Sulinggih di Bali (1): Asal Usul Kata dan Makna Gelarnya
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Mendengar kata Pulau Bali pikiran kita akan dilempar kepada dua fenomena yang menarik. Pertama tentang kehidupan yang glamor dan penuh hiruk-pikuk aktivitas pariwisata.
Kedua kehidupan sosial masyarakat yang berpedoman kepada upacara dan upacara. Upacara keagamaan di Bali sangat dijunjung tinggi. Kendati di tengah gelombang globalisasi yang menerjang Bali sebagai daerah pariwisata, tak membuat budaya itu menghilang.
Bahwa kebudayaan itu beradaptasi dengan kemajuan era, hal itu tak mampu dipungkiri. Budaya yang menjunjung tinggi upacara dan agama membuat masyarakat Bali menempatkan posisi sulinggih sebagai hulu. Bukan sekadar memimpin upacara. Sulinggih juga menjadi pedoman kehidupan manusia Hindu.
Hal itu membuat sulinggih sangat spesial di mata masyarakat Bali. Sulinggih amat disucikan oleh masyarakat Bali. Mulai dari memposisikan sulinggih pada tempat yang lebih tinggi dibanding umat. Tata perilaku yang sangat sopan saat bertemu sulinggih. Dan perlakuan spesial lainnya.
Hal ini sesuai dengan makna dari kata sulinggih yaitu 'su' berarti terbaik dalam bahasa Bali disebut luwih, dan 'linggih' yaitu posisi bagus.
"Sulinggih itu adalah orang yang sudah memiliki kedudukan yang bagus, yang luwih," ujar ketua PHDI kota Denpasar Nyoman Kenak, saat diwawancarai Belum lama ini di rumahnya di Denpasar.
Bukan saja posisi secara kehidupan nyata. Posisi secara cara spiritual atau Niskala, sulinggih merupakan Siwa Sekala yang artinya Tuhan dalam kehidupan nyata. Dengan kondisi ini sulinggih memiliki kewajiban Sekala dan Niskala untuk menuntun umat Hindu tanpa memandang perbedaan apapun.
Reporter: bbn/dps
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9202 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7162 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem