Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Insiden Pemukulan Dandim Buleleng di Sidetapa "Happy Ending"
BERITABALI.COM, BULELENG.
Kericuhan kegiatan tes cepat antigen di wilayah Desa Sidetapa, yang digelar Kodim 1609/Buleleng antara beberapa oknum warga dengan anggota TNI yang awalnya dipicu insiden pemukulan terhadap Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto dilakukan upaya mediasi.
Mediasi ini dilakukan di Mapolres Buleleng, Selasa 24 Agustus 2021 sekitar pukul 14.00 wita, lantaran kejadian ini dilaporkan ke Polres Buleleng. Melalui mediasi ini diharapkan ada jalan keluar atas persoalan yang terjadi, sehingga permasalahan ini tidak meluas.
Dalam mediasi yang berlangsung tertutup selama kurang lebih satu jam ini, dipimpin Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, yang dihadiri langsung Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Windra, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Asisten I Setda Buleleng, Ida Bagus Suadnyana.
Selain itu hadir tokoh masyarakat Desa Sidetapa, Wayan Arta yang juga anggota DPRD Provinsi Bali asal Desa Sidetapa, Perbekel Desa Sidetapa, Ketut Budiasa. Hanya saja pihak oknum warga (pelaku) yang terlibat insiden kejadian itu tidak hadir dalam mediasi tersebut.
Usai mediasi, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sidetapa, Wayan Arta membantah, informasi yang telah beredar jika masyarakat desa sidetapa telah mengkeroyok Dandim Buleleng. Arta pun tak menampik, persoalan ini muncul berawal dari kegiatan swab yang seolah dipaksakan terhadap warga yang tidak bersedia.
Kebetulan saat itu, datang 2 anak muda melintas, kemudian merasa takut dilakukan swab, sehingga terjadi insiden tersebut. Bahkan kata Arta, terdapat 5 warga yang mengalami luka akibat insiden itu, dan 3 orang dari hasil visum lukanya cukup parah.
"Saya harap dari pertemuan tadi, ada upaya damai dan sesuai harapan bersama. Tidak mungkin masyarakat mengkeroyok Dandin. Ini harus diluruskan untuk nantinya membersihkan nama desa kami agat tidak jelek," ujar Arta.
Sementara itu Dandim Letkol Inf Windra menegaskan, jika persoalan ini sudah tidak ada masalah. "Jadi, persoalan ini bagi saya sudah tidak ada masalah. Demi bangsa dan Negara, kami siap melakukan yang terbaik," tegas Letkol Int Windra Lisrianto.
Usai mediasi di Polres Buleleng, dilanjutkan dengan upaya mediasi tertutup di Desa Sidetapa dengan langsung menghadirkan oknum warga yang berselisih saat insiden terjadi. Dari mediasi berlangsung di desa Sidetapa, akhirnya persoalan ini berakhir damai.
Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto menjelaskan, hasil mediasi di Desa Sidetapa berjalan lancar. Dari Kodim 1609/Buleleng telah mengakui adanya kekeliruan, sehingga kedepan tidak akan ada persoalan ini berkembanng lagi di masyarakat.
"Nanti laporan akan dicabut pak Dandim, sekarang masih kami konsep. Warga hanya minta, kalau ada kegiatan swab agar lebih dulu diberitahu jauh-jauh hari dan tidak dengan upaya paksa. Nanti laporan dicabut dengan surat pernyataan bermaterai," pungkas AKBP Andrian.
Rencananya, Letkol Inf Windra yang menjabat Dandim Buleleng bakal mencabut laporannya ke Polres Buleleng dalam waktu dekat ini, setelah mediasi ini menemukan kata damai. Diharapkan, persoalan ini tidak berlanjut yang berdampak pada situasi kamtibmas di wilayah Buleleng.
Reporter: bbn/bul
Berita Terpopuler
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 666 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 635 Kali
Salak Karangasem Resmi Jadi Warisan Pertanian Dunia versi FAO
Dibaca: 620 Kali
Klarifikasi PHDI Soal Seleksi Rektor UNHI
Dibaca: 614 Kali
ABOUT BALI
					Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
					Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
					Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
					Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem