Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Merangsang Sistem Saraf, Simak Manfaat Berpelukan Untuk Kesehatan Tubuh

beritabali.com/ist/suara.com/Merangsang Sistem Saraf, Simak Manfaat Berpelukan Untuk Kesehatan Tubuh
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Berpelukan dengan orang yang disayang memang sudah dikenal memberikan manfaat bagi kesehatan. Hal ini dinyatakan oleh Francis McGlone, profesor ilmu saraf di Liverpool John Moores University dan Susannah Walker, dosen senior ilmu alam dan psikologi di Liverpool John Moores University dalam studi mereka.
Melansir dari Independent, menurut peneliti pelukan memicu sistem sentuhan lambat di mana melibatkan saraf aferen c-taktil. Saraf ini memproses makna emosional dari sentuhan.
Aferen c-taktil pada dasarnya disebut juga "saraf pelukan" dan biasanya diaktifkan oleh jenis rangsangan yang sangat spesifik. "Kami melihat aferen c-taktil sebagai tahap masukan saraf dalam menandakan sensasi interaksi sosial yang menyenangkan," catat para peneliti.
"Saat seseorang memeluk kita, rangsangan aferen c-taktil di kulit kita mengirimkan sinyal melalui sumsum tulang belakang ke jaringan pemrosesan emosi otak. Ini menginduksi aliran sinyal kimia saraf yang telah membuktikan manfaat kesehatan," imbuh mereka.
Beberapa zat kimia saraf termasuk hormon oksitosin mengalir saat berpelukan di mana bisa memperlambat detak jantung dan mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Pelepasan endorfin di jalur otak saat berpelukan juga mendukung perasaan senang dan sejahtera.
Selain itu, tidur bersama dengan memeluk orang yang disayang juga akan menjaga kualitas tidur. Hal ini disebabkan berpelukan menurunkan kadar hormon kortisol sehingga menimbulkan rasa tenang.
Kortisol adalah pengatur utama siklus tidur-bangun, tetapi juga meningkat saat kita stres. Tak heran jika tingkat stres yang tinggi dapat menunda tidur dan menyebabkan insomnia.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa berpelukan di tempat tidur dapat melindungi kita dari flu biasa. Dengan memantau frekuensi berpelukan di antara lebih dari 400 orang dewasa yang kemudian terpapar virus flu biasa, para peneliti menemukan pelukan menurunkan risiko kemungkinan terkena flu atau mengembangkan gejala parah akibat flu.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3000 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
