Beritabali.com, Penelokan. Kawasan Penelokan Kintamani, Kabupaten
Bangli, Bali, merupakan salah satu
obyek wisata favorit yang ada di Bali. Dari tempat ini para pengunjung atau wisatawan bisa menikmati keindahan Gunung dan Danau Batur, seperti melihat lukisan dalam satu frame atau bingkai.
Dimana ada wisatawan atau turis di
Bali, maka di sana tentu ada para pedagang yang mencoba mengais rejeki dari para wisatawan, seperti halnya di kawasan Penelokan Kintamani. Saat sedang menikmati pemandangan alam, para wisatawan akan mendapat tawaran aneka jenis dagangan mulai kain pantai, aneka pernak pernik kerajinan, hingga makanan. Ada wisatawan yang merasa terganggu dengan kondisi ini, ada juga yang cuek, tidak terlalu mempersoalkannya.
Jika lapar, pengunjung bisa memilih aneka jenis makanan di sekitar obyek wisata
Penelokan, seperti bakso dan aneka jenis makanan dan minuman lainnya.
Salah satu penjual makanan ada di bawah Pos Polisi Penelokan. Warung sederhana ini persis berada di awal jalan turun menuju Toyabungkah, Kedisan, atau Songan. Warung sederhana ini menawarkan view
Batur dan Danau yang indah. Aneka makanan ditawarkan seperti kelapa muda, mie rebus dan goreng, kopi, teh, dan aneka makanan lainnya.
Salah seorang pengunjung dari
Denpasar, Saraswati, merupakan salah satu pengunjung yang pernah mencoba aneka makanan di warung sederhana ini usai menikmati keindahan pemandangan di Penelokan.
Bersama keluarganya ia memesan mi rebus sayur dan juga mi goreng, teh panas, dan kopi susu. Hidangan tersebut kemudian disantapnya sambil menikmati pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur plus udara dingin pegunungan jelang sore hari.
Usai menikmati makanan ia kemudian membayar ke kasir warung. Alangkah terkejutnya ketika jumlah yang harus dibayarkan hampir sebesar Rp 200 ribu, hanya untuk mi rebus, mi goreng, kopi, teh, dan beberapa camilan.
"Saya dikasi nota, mi rebus sayur dan mi goreng dibandrol Rp 30 ribu sepiring, kopi hitam biasa Rp 15 ribu, bayar hampir Rp 200 ribu. Ini mungkin mi rebus sayur termahal yang pernah saya makan, biasanya di Denpasar Rp 5 ribu semangkok mi rebus biasa, paling mahal Rp 10 ribuan semangkok,"ujarnya sambil tertawa.
Ia menyarankan agar wisatawan yang datang ke Penelokan Kintamani bertanya dulu tentang harga makanan yang dipesan, agar tidak terkejut dengan harga yang harus dibayar usai makan.
"Bagi sebagian orang, mi rebus biasa Rp 30 ribu semangkok mungkin biasa atau murah, tapi bagi sebagian orang lainnya tentu agak mahal, terlalu keras pedagangnya mencari untung. Nanti pengunjung bisa kapok lho belanja ke warungnya,"ujarnya.
Meski agak mahal untuk ukuran wisatawan atau warga lokal Bali, namun menikmati mi rebus sayur Rp 30 ribu sambil menikmati teh panas plus pemandangan Gunung Batur, Danau Batur plus udara dingin, imbuhnya, cukup sepadan untuk menghilangkan penat usai melakukan rutinitas sehari-hari. [bbn/dev]
