Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Ribuan Sapi Qurban Dikendalikan Mafia Sapi Sumbersari, Petugas Tutup Mata

Senin, 21 September 2015, 18:05 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Denpasar. Hari Raya Idul Adha sudah dekat, namun ribuan sapi Bali untuk qurban yang akan diseberangkan ke Jawa justru tertahan oleh mafia sapi di desa Sumbersari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali.
 
Salah satu sumber pedagang sapi yang namanya tidak mau ditulis, berinisial WAJ, mengaku dirinya dan para pedagang sapi lainnya sudah lama menjadi korban dari mafia sapi di Sumbersari tersebut. Selama bertahun-tahun ia merahasiakan hal ini, karena nyawanya terancam dan pernah ditodong pistol jika tidak menuruti keinginan mafia sapi ini.
 
"Bagaimana kita tidak ketakutan, wong kelompok mafia ini kejam dan tidak segan-segan menodongkan pistol. Sudah berulang kali sopir saya ditodong pistol oleh mereka. Saya kasian ribuan sapi milik saya dan ribuan sapi milik teman saya yang sama-sama pedagang sapi, sapinya diikat di bawah pohon kepanasan dan tidak diberi makan. Akibatnya banyak sapi mati karena dibiarkan begitu saja oleh ulah mafia itu," ucapnya, Senin 21 September 2015.
 
Ia menuturkan, harusnya jika melalui jalur penyeberangan normal di Pelabuhan Gilimanuk, setiap sapi paling dikenakan biaya Rp 100 ribuan. Namun, akibat ulah para mafia ini, setiap sapi diwajibkan membayar Rp 420 ribu dan menyeberang ke Pulau Jawa melalui jalur kiri atau ilegal.
 
"Sebelum kita sampai Pelabuhan Gilimanuk, truk-truk yang mengangkut sapi diharuskan diturunkan dari truk di wilayah Sumbersari dan truk menyebrang tanpa bawa sapi. Jadi sopir saya menunggu di Ketapang. Kita para pedagang sapi kerap bermain uang jutaan rupiah agar sapi-sapi kita cepat diseberangkan ke Jawa," tuturnya.
 
 
Ia mengaku untuk Idul Adha kali ini permintaan sapi Bali untuk qurban mencapai 3 ribuan, namun ribuan sapi yang telah dibelinya dari sejumlah peternak di Bali untuk qurban tertahan oleh aksi permainan kelompok mafia sapi Sumbersari tersebut. Kalau tidak hari raya qurban, ia mengungkapkan sebanyak 300-450 ekor sapi Bali perbulan, ia beli dan harus diseberangkan ke Pulau Jawa.
 
"Sapi-sapi Bali yang saya beli maupun milik saudagar sapi lainnya harus diturunkan dan diserahkan ke Pak Gede Sumbersari. Saya tidak tahu nama lengkapnya, dia dikenal Pak Gede Sumbersari. Bayangkan selisih ratusan ribu per sapi yang harus saya bayar dan teman saudagar laiinya yang juga membayar dan dikalikan ribuan sapi perbulan, miliaran rupiah kelompok mafia itu dapatkan dari memeras padagang sapi," ungkapnya.
 
Minta Tolong Jokowi Bereskan
 
Para pedagang dan saudagar sapi yang menjadi korban mafia sapi selama bertahun-tahun ini berharap, pemerintah baik buat pusat maupun daerah serta dibantu aparat terkait mau dan berani menindak kelompok mafia yang diduga dibekingi kelompok orang kuat atau mafia kelas kakap yang ikut menikmati keuntungan milirian rupiah tersebut.
 
"Masak harus diperas terus dan harus jalur kiri alias ilegal terus. Tolong Pak Presiden Jokowi, Pak Kapolri, Pak Gubernur mau dan berani membongkar dan memberantas permainan bobrok para mafia. Selama ini banyak aparat pemerintah dan polisi tahu kok ini, namun mereka hanya tinggal diam. Masak polisi tidak tahu atau polisi pura-pura tidak tahu, puluhan truk menurunkan sapi perbulan dan praktek ini sudah bertahun-tahun. Mafia tanpa modal dapat uang miliaran dalam sebulan," pungkasnya.[bbn/inv]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami