ForBALI Rilis Single dan Klip ‘Bali Tolak Reklamasi’
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Gelombang penolakan atas rencana reklamasi Teluk Tanjung Benoa seluas 838 Hektar di Kuta Selatan, Badung, dari berbagai elemen rakyat terus bergulir. Kini suara penolakan pun muncul dari kalangan musisi dan penyanyi Bali yang tergabung dalam gerakan Forum Rakyat Bali Menolak Reklamasi (ForBALI). Mereka berinisiatif menyuarakan keresahan dengan merilis lagu sekaligus video klip berjudul “Bali Tolak Reklamasi”.
Sejumlah musisi dan penyanyi terlibat dalam penggarapan single dan klip yang telah dirilis melalui media sosial Youtube adalah SID, Nosstress, Goldvoice, Roby & Made (Navicula), Ardha (The Dissland), Copok (The Bullhead), Sari (Nymphea), Adi (The Hydrant), Bocare (SOB), Sanjay (The Kantin), Gung De (Emoni), Nurdy (Geekssmile), Joni Agung (Double T), Sarasdewi, Brianna Simorangkir dan Made Mawut.
Jrx personel dari SID dan juga salah satu pengagas gerakan ini menjelaskan, dirilisnya lagu dan klip tersebut bertujuan mempopulerkan gerakan Bali Tolak Reklamasi ke masyarakat luas karena banyaknya elemen masyarakat yang tertipu oleh sikap Gubernur Mangku Pastika yang tetap bersikeras melanjutkan rencana reklamasi dengan mengeluarkan SK baru. SK tersebut intinya adalah memberikan kesempatan kepada tim LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Udayana untuk melanjutkan kajian pemanfaatan teluk benoa.
“Kita merekam lagu ini di studio milik Bobby SID, kemudian kita populerkan agar banyak orang yang paham akan isu reklamasi serta dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan kedepannya. Jadi lewat musik kita mempopulerkan dan pendekatan yang tentu saja lebih mudah diterima oleh orang awam,”jelasnya saat gelar jumpa pers rilis single dan klip, Rabu (28/8/2013) di Mangsi Coffee, Denpasar.
Jrx menyatakan, lahirnya aksi solidaritas dari sejumlah musisi dan penyanyi ini, menunjukan gerakan Bali Tolak Reklamasi ini tidak terkesan hanya milik kaum aktivis, tapi juga menjadi milik setiap insan yang peduli akan masa depan Bali. meski suara-suara sinis menuduh musisi yang peduli isu lingkungan hanya mencari sensasi itu selalu ada.
” Namanya juga dunia Rwa Bhineda, pasti ada suara-suara sinis yang muncul. Dan gerakan ini akan terus kita suarakan sekaligus membungkam suara-suara sinis itu,”terangnya.
Senada dengan Jrx, Kupit Nosstress, pengarang lagu sekaligus arangger lagu ini memaparkan, ide pengarapan lagu ini guna merespon isu reklamasi yang berdampak luas pada rusaknya kelangsungan hidup lingkungan Bali.
“Kita gunakan musik sebagai media menolak reklamasi. Kemudian banyak teman-teman musisi, penyanyi ikut terlibat menyatakan satu sikap menolak reklamasi,”jelasnya.
Sementara itu, Bobby SID, Odie Goldvoice, Sari Nymphea dan Brianna sebagai seniman mengaku bangga ikut terlibat dalam gerakan ini. keterlibatan mereka merupakan satu bentuk sikap menolak reklamasi yang terjadi di Teluk Tanjung Benoa seluas 838 H.
”Saya bangga ikut terlibat di gerakan ini dan Ini merupakan sikap kita untuk menolak reklamasi, karena saya meyakini reklamasi tidak baik untuk lingkungan Bali, terutama daerah pesisir,” ucap Sari Nymphea.
Koordinator ForBALI Wayan Gendo Suardana menanggapi, lahirnya single dan klip ini menunjukan setiap kebijakan yang tidak adil akan melahirkan perlawanan dari rakyat tanpa mengenal sekat dan batasan. Selain itu lagu dan klip ini juga menunjukan bahwa penolakan reklamasi tidak mengenal agama ras suku. Karena ketidakadilan itu menyangkut kemanusiaan yang universal.
“Lagu dan klip ini sebagai kado serta rasa sayang kami kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Semoga Gubernur terhibur dan dapat secara jernih mencabut SK ijin studi kelayakan dan menghentikan upaya-upaya mereklamasi teluk benoa,”tutupnya.(bbn/prl)
Reporter: -