Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Keseharian Gadis Korban Digilir, Hidupnya Tak Terkontrol

Negara

Kamis, 2 Mei 2013, 20:51 WITA Follow
Beritabali.com

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Peristiwa miris yang menimpa KD SA (12) gadis  lugu  yang masih duduk di kelas 6 di salah satu SD di Desa Yehembang Kauh, asal Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo, yang disetubuhi secara bergilir oleh tiga orang pemuda asal Desa Yehembang Kangin,Mendoyo, Selasa (30/4) sore Hotel Segara Tunjung, Desa Delod Berawah, Mendoyo, sebenarnya tidak terlepas dari prilaku gadis tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun beritabali.com  Kamis (2/5/2013), keseharian  KD SA atau sebut saja Mawar memang tidak pantas dilakukan oleh anak seusianya. Pergaulan serta tindakannya di luar sekolah sangat sulit dikontrol dan dikendalikan. Bahkan gadis ini lebih sering berkumpul dengan pemuda-pemuda yang usianya jauh lebih tua darinya.“ Dia lebih suka berteman dengan orang-orang yang lebih dewasa, dia juga sudah dibebaskan membawa sepeda motor. kadang-kadang dia menggunakan sepada motor laki, dia juga kesana kemari selalu membawa HP.,” terang RD (21) pemuda asal Desa Yehembang Kangin, Mendoyo yang mengaku kenal dekat dengan Mawar.

Menurut RD, gadis tersebut kerap kali bermain ke pinggir pantai Rambut Siwi dan ke areal parkir Rambut Siwi, baik itu siang hari maupun malam hari. Biasanya jika bermain ke tempat tersebut, gadis tersebut seorang diri dan setelah sampai di pantai Rambut Siwi, dia langsung bergabung dengan banyak laki-laki yang umurnya lebih dewasa. “ Biasanya kalau sudah berada di pinggir pantai dengan teman-temannya, mereka selalu melakukan hal-hal yang aneh. Ya ciuman lah, nonton vidio porno lah atau yang lainnya,”terangnya.

Pernyataan RD ternyata juga dibenarkan oleh beberapa masyarakat yang kebetulan tinggal dekat dengan areal parkir Rambut Siwi. Menurut mereka, gadis tersebut memang sering terilihat di kawasan tersebut baik sore hari maupun malam hari. “ Biasanya dia selalu dikerubuti banyak pemuda, tapi saya tidak pernah menghiraukannya,” terang salah seorang warga setempat kemarin.“ Mungkin karena tidak ada penjaga, mereka pikir tempat tersebut aman. Padahal kawasan tersebut adalah tempat suci,” tutur warga.

 



Disisi lain salah seorang guru yang mengajar di sekolah tempat mawar bersekolah, Kamis (2/5) mengatakan, gadis tersebut jika di sekolah prilakunya sangat wajar dan normal seperti teman-temannya yang lain. Sedikitpun gadis tersebut tidak menunjukan sifat-sifat yang aneh. “ Dia juga selalu rajin mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru dan sama sekali tidak pernah membolos,” terang salah seorang guru Mawar yang enggan dionlinekan namanya.

Kurangnya pengawasan dari pihak keluarga juga sebagai pemicu kebiasaan menyimpang yang dilakukan gadis tersebut.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami