Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Video Jurnalis Bali Kecam Pemukulan Fotografer
Denpasar
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Video Jurnalis Bali Kecam Pemukulan FotograferPemukulan terhadap fotografer Radar Bali Miftahudin terus menuai kecaman. Kecaman antara lain datang dari beberapa wartawan TV yang tergabung dalam Video Jurnalis Bali. Kecaman terhadap aksi premanisme ini antara lain disampaikan Dewa Putu Sumerta, wartawan Trans 7 yang bertugas di Bali. Menurut Dewa, aksi pemukulan ini merupakan sebuah bentuk aksi tak beradab di jaman modern seperti saat ini.
“Di era sekarang ini, seharusnya sudah tidak main (kekerasan) fisik lagi, khan bisa dengan berkomunikasi dengan baik. Kalau main fisik seperti ini kan seperti hewan saja,” kecam Dewa. Dewa menilai aksi yang dilakukan tersangka Paul tak ubahnya seperti preman kelas kacang, yang hanya mengandalkan otot, tapi tidak punya otak. “Aksi pemukulan ini sudah tidak benar, apalagi pelaku pemukulan orang berpendidikan. Seharusnya kalau keberatan difoto atau diambil gambarnya, kna bisa bicara baik- baik, komunikasikan dengan baik, tidak main pukul aja,” tegasnya.
Kecaman serupa juga disampaikan Nyoman Gede Wirya, wartawan Trans TV di Bali. “Ini tidak layak dilakukan oleh siapapun juga, apalagi pemukulan dilakukan saat wartawan sedang melakukan tugas jurnalistik,” kecam Nyoman. “Mestinya, warga atau orang yang bersangkutan dengan kerja jurnalistik, harus bisa memahami dan menghormai tugas-tugas jurnalis. Kalau tidak suka, ada hak jawab dan sebagainya, bukan pukulan. Untuk ke depan, wartawan harus lebih bersatu agar tidak ada kriminalisasi lagi terhadap para pekerja pers,” tegas Muhamad Nasri, wartawan Metro TV di Bali. (dev)
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 2991 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
