Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Jika Terus Beranak, Bisa Pendarahan Hebat
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Seorang ibu di Denpasar Bali, Halimah (44), baru saja melahirkan anaknya yang ke-21. Hingga kini Halimah masih tidak mau ikut program Keluarga Berencana. Jika ia meneruskan ‘hobinya’ punya anak di usia yang semakin tua, Halimah bisa mengalami pendarahan hebat dan meninggal dunia. Hal ini disampaikan dokter spesialis anak Rumah Sakit Wangaya Denpasar, I Wayan Retayasa, Sp. A (K), kepada Beritabali.com, siang ini (10/4).
Menurut Retayasa, diusianya yang ke-44 dan mempunyai kebiasaan melahirkan anak setiap 1,5 tahun sekali, ke depan Halimah maksimal bisa melahirkan 2 anak lagi, atau hingga 23 orang anak. “Selama belum memasuki masa menopause, yakni umur 45 hingga 48 tahun, Halimah masih bisa hamil dan memiliki anak lagi,” ujar Retayasa. Meski masih bisa melahirkan anak hingga 2 orang lagi, Halimah dianjurkan agar berhenti membuat anak. “Semakin tua seorang ibu, maka dia akan memiliki resiko yang semakin tinggi mengalami komplikasi persalinan. Alat reproduksi seperti uterus (tempat bayi) dalam kandungan semakin tipis atau molor (pendular abdomen). Jika sudah begini, si ibu akan mengalami kesulitan dalam melahirkan,” jelasnya.
Selain semakin tipisnya uterus, usia tua juga akan membuat tipisnya otot rahim sehingga mudah robek. Banyaknya varises atau pembuluh darah pada otot rahim akan menimbulkan pendaraha hebat yang susah untuk dihentikan. “Semakin tua, gizi seorang ibu juga makin berkurang, terutama HB (hemoglobin) darah sehingga mudah terjadi pendarahan. Selain itu, ibu yang melahirkan di atas umur 35 tahun kemungkinan akan mengalami kelainan bawaan seperti down syndrome mongoloid (wajah seperti orang mongol),” imbuh Retayasa.
Karena beresiko tinggi, Halimah disarankan agar menghentikan ‘hobinya’membuat anak. ”Jika kebobolan, ya maksimal 2 anak lagi. Itupun dengan resiko tinggi,” kata Retayasa. Jarak kelahiran anak Halimah setiap 1,5 tahun sekali juga tidak bagus untuk kesehatan alat reproduksi seorang ibu. Jarak ideal kelahiran antara satu anak dan anak berikutnya adalah 3 hingga 5 tahun. “Jarak yang cukup lama akan memberi waktu bagi kandungan untuk beristirahat sehingga tidak cepat molor dan mudah robek,” pungkas Retayasa.
Reporter: bbn/nod
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 2977 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
